Dalam konteks di mana Aset Kripto semakin diterima oleh keuangan arus utama, sebuah survei terbaru dari Bank of America (BofA) mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan — sebagian besar manajer dana besar masih menjauh dari aset enkripsi. Survei menunjukkan bahwa 97% manajer dana yang disurvei tidak memiliki alokasi Aset Kripto, dengan rata-rata keseluruhan hanya 0,3%, yang kontras tajam dengan semangat investasi di pasar tradisional.
Data Mengungkap: Investor Institusi Masih Acuh Terhadap Aset Kripto
Bank Amerika melakukan survei terhadap 211 manajer dana pada bulan Agustus, yang total respondennya mengelola aset sebesar 504 miliar dolar AS. Hasilnya menunjukkan:
Hanya 9% manajer dana yang menyatakan telah melakukan alokasi struktural untuk Aset Kripto.
2、Dana yang memegang Aset Kripto, rata-rata proporsi alokasinya adalah 3.2%
Jika menghitung rata-rata proporsi semua responden, hanya 0,3%
Ini berarti, meskipun Bitcoin (BTC) dan aset seperti Ethereum (ETH) terus mengungguli beberapa pasar tradisional pada tahun 2025, sebagian besar dana besar masih memilih untuk menunggu.
Kritik Ahli: Kehilangan Peluang Pasar
Analis ETF Eric Balchunas secara blak-blakan mengungkapkan fenomena ini, berpendapat bahwa beberapa manajer dana kurang memiliki visi ke depan. Ia menunjukkan bahwa orang-orang ini mirip dengan "manajer dana global" yang menjual aset AS ketika pasar Amerika rebound pada kuartal pertama 2025, kehilangan kesempatan besar.
Balchunas menyindir: "Mungkin mereka harus melihat manajer dana yang berkinerja lebih baik, alih-alih hanya menghindari aset baru."
Sentimen pasar tradisional mulai membaik, tetapi enkripsi masih diabaikan
Survei juga menunjukkan bahwa pada bulan Agustus, sikap manajer dana terhadap pasar saham meningkat secara signifikan:
Proporsi pemegang saham global yang bersih meningkat dari 2% bulan lalu menjadi 14%.
2, proporsi alokasi saham pasar berkembang mencapai yang tertinggi sejak awal 2023.
3, Alokasi pasar saham AS masih rendah, karena beberapa manajer khawatir bahwa valuasi terlalu tinggi
Sementara itu, proporsi kepemilikan kas tetap di 3,9%, mendekati ambang batas 4% yang ditetapkan oleh Bank of America sebagai "sinyal penjualan saham AS", menunjukkan bahwa institusi masih mempertahankan sikap defensif.
Pertimbangan Institusi: Risiko Ekonomi dan Kebijakan Masih Ada
Survei Bank of America menunjukkan bahwa manajer dana tidak optimis tentang prospek ekonomi global dalam 12 bulan ke depan:
41% diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat (lebih tinggi dari 31% pada bulan Juli);
18% khawatir inflasi meningkat (bulan lalu hanya 6%);
Risiko utama meliputi: perang dagang yang memicu resesi (29%), inflasi yang merusak rencana penurunan suku bunga (27%), dan imbal hasil obligasi yang tidak terkendali (20%)
Dalam lingkungan makro seperti ini, Aset Kripto meskipun memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, tetapi volatilitas dan ketidakpastian regulasi masih membuat sebagian besar institusi memilih untuk menunggu.
Potensi Titik Balik dalam Penggunaan Enkripsi
Kepala Penelitian Bitwise, Ryan Rasmussen, berpendapat bahwa meskipun saat ini aset kripto memiliki proporsi yang sangat rendah dalam portofolio investasi dana besar, seiring dengan aset enkripsi yang terus mengungguli pasar tradisional, investor institusi harus mengevaluasi kembali strategi alokasi mereka.
Ia menunjukkan: "Rasio alokasi rata-rata 3,2% mungkin adalah titik awal untuk beberapa tahun ke depan, bukan titik akhir."
Kesimpulan
Survei Bank of America mengungkapkan "kesenjangan adopsi" aset kripto di kalangan investor institusi — meskipun penerimaan pasar secara bertahap meningkat, tetapi partisipasi nyata dari dana besar tetap sangat minim. Dengan meningkatnya posisi aset seperti Bitcoin dan Ethereum dalam sistem keuangan global, keadaan ini mungkin akan mengalami perubahan dalam beberapa tahun mendatang. Bagi investor, kapan institusi akan masuk secara besar-besaran akan menjadi sinyal penting untuk mengamati gelombang berikutnya di pasar kripto.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Survei Bank of America: 97% dana besar masih belum mengalokasikan Aset Kripto, dengan rata-rata hanya 0,3%.
Dalam konteks di mana Aset Kripto semakin diterima oleh keuangan arus utama, sebuah survei terbaru dari Bank of America (BofA) mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan — sebagian besar manajer dana besar masih menjauh dari aset enkripsi. Survei menunjukkan bahwa 97% manajer dana yang disurvei tidak memiliki alokasi Aset Kripto, dengan rata-rata keseluruhan hanya 0,3%, yang kontras tajam dengan semangat investasi di pasar tradisional.
Data Mengungkap: Investor Institusi Masih Acuh Terhadap Aset Kripto
Bank Amerika melakukan survei terhadap 211 manajer dana pada bulan Agustus, yang total respondennya mengelola aset sebesar 504 miliar dolar AS. Hasilnya menunjukkan:
2、Dana yang memegang Aset Kripto, rata-rata proporsi alokasinya adalah 3.2%
Ini berarti, meskipun Bitcoin (BTC) dan aset seperti Ethereum (ETH) terus mengungguli beberapa pasar tradisional pada tahun 2025, sebagian besar dana besar masih memilih untuk menunggu.
Kritik Ahli: Kehilangan Peluang Pasar
Analis ETF Eric Balchunas secara blak-blakan mengungkapkan fenomena ini, berpendapat bahwa beberapa manajer dana kurang memiliki visi ke depan. Ia menunjukkan bahwa orang-orang ini mirip dengan "manajer dana global" yang menjual aset AS ketika pasar Amerika rebound pada kuartal pertama 2025, kehilangan kesempatan besar. Balchunas menyindir: "Mungkin mereka harus melihat manajer dana yang berkinerja lebih baik, alih-alih hanya menghindari aset baru."
Sentimen pasar tradisional mulai membaik, tetapi enkripsi masih diabaikan
Survei juga menunjukkan bahwa pada bulan Agustus, sikap manajer dana terhadap pasar saham meningkat secara signifikan:
2, proporsi alokasi saham pasar berkembang mencapai yang tertinggi sejak awal 2023.
3, Alokasi pasar saham AS masih rendah, karena beberapa manajer khawatir bahwa valuasi terlalu tinggi
Sementara itu, proporsi kepemilikan kas tetap di 3,9%, mendekati ambang batas 4% yang ditetapkan oleh Bank of America sebagai "sinyal penjualan saham AS", menunjukkan bahwa institusi masih mempertahankan sikap defensif.
Pertimbangan Institusi: Risiko Ekonomi dan Kebijakan Masih Ada
Survei Bank of America menunjukkan bahwa manajer dana tidak optimis tentang prospek ekonomi global dalam 12 bulan ke depan:
41% diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat (lebih tinggi dari 31% pada bulan Juli);
18% khawatir inflasi meningkat (bulan lalu hanya 6%);
Risiko utama meliputi: perang dagang yang memicu resesi (29%), inflasi yang merusak rencana penurunan suku bunga (27%), dan imbal hasil obligasi yang tidak terkendali (20%) Dalam lingkungan makro seperti ini, Aset Kripto meskipun memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, tetapi volatilitas dan ketidakpastian regulasi masih membuat sebagian besar institusi memilih untuk menunggu.
Potensi Titik Balik dalam Penggunaan Enkripsi
Kepala Penelitian Bitwise, Ryan Rasmussen, berpendapat bahwa meskipun saat ini aset kripto memiliki proporsi yang sangat rendah dalam portofolio investasi dana besar, seiring dengan aset enkripsi yang terus mengungguli pasar tradisional, investor institusi harus mengevaluasi kembali strategi alokasi mereka.
Ia menunjukkan: "Rasio alokasi rata-rata 3,2% mungkin adalah titik awal untuk beberapa tahun ke depan, bukan titik akhir."
Kesimpulan
Survei Bank of America mengungkapkan "kesenjangan adopsi" aset kripto di kalangan investor institusi — meskipun penerimaan pasar secara bertahap meningkat, tetapi partisipasi nyata dari dana besar tetap sangat minim. Dengan meningkatnya posisi aset seperti Bitcoin dan Ethereum dalam sistem keuangan global, keadaan ini mungkin akan mengalami perubahan dalam beberapa tahun mendatang. Bagi investor, kapan institusi akan masuk secara besar-besaran akan menjadi sinyal penting untuk mengamati gelombang berikutnya di pasar kripto.