Apakah undang-undang GENIUS akan mempengaruhi anonimitas BTC?

Sumber: Bitcoin Magazine; diterjemahkan oleh Wu Zhu, Jinse Caijing

Meskipun RUU GENIUS adalah undang-undang stablecoin, penggemar Bitcoin di Amerika Serikat harus memperhatikan kata-kata dalam undang-undang tersebut, karena berkaitan dengan kemampuan menggunakan aset kripto (termasuk Bitcoin) untuk melakukan transaksi secara pribadi.

Dua dokumen yang baru-baru ini beredar di antara anggota Partai Demokrat di Komite Perbankan Senat menunjukkan bahwa Partai Demokrat Senat ingin merevisi RUU GENIUS, yang akan sangat melemahkan privasi pengguna dalam transaksi kripto.

Analisis Partai Demokrat Senat terhadap RUU GENIUS

Dalam dua dokumen ini, dokumen pertama sepanjang dua halaman, berjudul "Analisis Draf Terbaru RUU GENIUS oleh Staf Demokrat Komite Perbankan."

Dokumen ini dipenuhi dengan jenis bahasa yang biasa digunakan oleh anggota senior Komite Perbankan Senat, Senator Elizabeth Warren dari Partai Demokrat Massachusetts.

Ia menyebut stablecoin sebagai alat pembiayaan ilegal (meskipun penerbit stablecoin terbesar Tether sering bekerja sama dengan Departemen Kehakiman AS (DoJ) dan FBI untuk menghentikan penggunaan ilegal stablecoin).

Ia juga menunjukkan bahwa versi saat ini dari RUU GENIUS "tidak benar-benar memberlakukan kewajiban dasar untuk mencegah pendanaan ilegal pada pencampur cryptocurrency".

Sebuah analisis oleh Partai Demokrat tentang RUU GENIUS dalam dokumen.

Kritik terhadap undang-undang tersebut bertentangan dengan panduan yang diberikan oleh Wakil Menteri Kehakiman Todd Blanche (DAG) dalam memorandum tanggal 7 April 2025. DAG Blanche menyatakan bahwa Departemen Kehakiman tidak akan lagi menindak perilaku pengguna akhir layanan pencampuran cryptocurrency.

Namun, para Demokrat di Senat menyatakan dalam dokumen ini bahwa mereka berencana untuk terus memerangi teknologi pencampuran cryptocurrency, bukan orang-orang yang menyalahgunakan teknologi tersebut.

Jika amendemen tentang penanggulangan pencampur cryptocurrency ditambahkan dalam revisi RUU GENIUS, ini dapat berdampak pada pengguna Bitcoin yang menggunakan teknologi semacam itu atas nama perlindungan privasi.

Sebuah surat dari Demokrat yang menentang RUU GENIUS

Partai Demokrat di Senat juga membagikan dokumen kedua pada hari Senin.

Surat penolakan terhadap RUU GENIUS ini ditandatangani oleh 46 kelompok advokasi.

Brendan Pedersen dari Punchbowl News membagikan sebagian isi surat ini di X.

Penulis surat ini mengklaim bahwa Undang-Undang GENIUS tidak cukup dalam mencegah pendanaan ilegal, sebagian karena masih mengizinkan "kurangnya persyaratan memahami pelanggan (KYC) untuk dompet yang dikelola sendiri".

Surat yang menentang undang-undang GENIUS mencakup bagian yang membahas dompet non-penyimpanan dan persyaratan KYC.

Jika RUU GENIUS direvisi dan mengharuskan semua dompet yang berinteraksi dengan stablecoin (termasuk dompet yang dikelola sendiri) untuk melakukan KYC (kenali pelanggan Anda), maka akan menjadi masalah waktu sebelum peraturan serupa diterapkan pada dompet Bitcoin.

Privasi Transaksi Bitcoin Terancam

Meskipun RUU GENIUS tidak secara langsung menyebutkan Bitcoin, itu tidak berarti Bitcoin akan terhindar dari dampaknya.

Jika Senat Demokrat berhasil dan mixer cryptocurrency menjadi target RUU tersebut, dan/atau jika RUU tersebut memerlukan KYC untuk semua dompet yang terpapar stablecoin, dan RUU tersebut akhirnya menjadi undang-undang, maka anonimitas dalam transaksi cryptocurrency akan menjadi kejahatan. **

Oleh karena itu, meskipun beberapa pengguna Bitcoin mungkin menentang stablecoin, saya berani bertaruh bahwa sebagian besar orang tidak menentang privasi. Jadi, jika undang-undang yang akan direvisi mendiskriminasi kemampuan untuk melakukan perdagangan secara pribadi, mereka harus menghubungi pejabat terpilih mereka dan mendesak mereka untuk memberikan suara menolak RUU GENIUS.