Dalam periode yang penuh gejolak, pentingnya melindungi kekayaan tidak perlu diragukan lagi. Berikut adalah beberapa strategi kunci yang disimpulkan dari pengalaman sejarah:
Lokasi geografis sangat penting
Memilih lokasi geografis yang tepat bisa menjadi keputusan yang menentukan hidup dan mati. Selama Perang Dunia II, satu keluarga Yahudi melarikan diri ke Prancis dan Portugal, dengan hasil yang sangat berbeda. Pada tahun 1943, beberapa anggota Nazi mulai mengalihkan dana ke Amerika Selatan, bukan ke benua Eurasia atau Amerika Serikat, yang pada saat itu adalah langkah yang bijak. Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, banyak penduduk bangkrut dalam semalam karena semua aset mereka berada di dalam negeri.
Tetap waspada, buat penilaian sendiri
Bahkan di bawah pengendalian informasi, kita harus berusaha untuk memahami kebenaran. Pada tahun 1942, Nomura Securities meramalkan bahwa Jepang mungkin akan kalah dalam perang dengan mengamati kekurangan makanan dan perilaku para perwira. Mereka mulai secara bertahap menjual saham dan beralih ke investasi properti, mempersiapkan untuk rekonstruksi pasca perang. Keputusan ini meletakkan dasar bagi perkembangan perusahaan di masa depan.
Sebagai perbandingan, banyak keluarga Yahudi Jerman pada tahun 1930-an terlalu percaya pada negara, dan kehilangan kesempatan untuk pergi tepat waktu. Ketika mereka menyadari keseriusan masalah, sudah terlambat. Ini mengingatkan kita bahwa ketika kita merasa "sekarang belum saatnya untuk pergi", mungkin itu justru adalah jendela kesempatan terakhir.
Hindari Bertaruh pada Aset Tunggal
Bahkan politisi seperti Churchill pernah mengalami kerugian besar akibat investasi berlebihan di pasar saham Amerika. Orang-orang Yahudi kaya di Jerman mengalami kerugian besar karena sebagian besar aset mereka berada di dalam negeri. Siklus hidup perusahaan modern semakin pendek, yang semakin menyoroti pentingnya investasi yang terdiversifikasi.
Waspadai "Risiko Penanganan"
Dalam perubahan besar, dokumen hak milik yang ada mungkin tidak berlaku. Simpanan bank, logam mulia, properti, dan sebagainya sebenarnya adalah bentuk "custodian". Selama Perang Dunia II, perkebunan bangsawan Polandia disita; dalam beberapa tahun terakhir, aset miliarder Rusia dibekukan di negara-negara Barat. Setelah serangan Pearl Harbor pada tahun 1941, Amerika Serikat juga membekukan aset Jepang di AS. Pada tahun 1945, pemerintah Yugoslavia mencabut kewarganegaraan dan hak milik orang Jerman yang berada di dalam negeri.
Strategi Penyimpanan Emas
Selama Perang Dunia II, emas yang disimpan di brankas bank Prancis disita oleh tentara Jerman, sedangkan emas yang dikubur secara rahasia dapat disimpan. Beberapa keluarga mengonversi sebagian kekayaan mereka menjadi koin daripada batangan emas, karena koin lebih mudah digunakan dalam situasi kekacauan. Namun, perdagangan emas di daerah yang diduduki masih menghadapi banyak risiko, seperti penipuan atau ditemukan oleh pihak berwenang. Secara keseluruhan, jangan menyimpan emas dan perhiasan di brankas bank dalam negeri.
Kesimpulan
Sejarah mengajarkan kita bahwa gejolak adalah norma, sementara perdamaian dan kemakmuran adalah pengecualian. Dalam 3500 tahun terakhir, periode damai di seluruh dunia kurang dari 300 tahun. Oleh karena itu, kami menyarankan:
Jangan mengonsentrasikan semua aset di satu tempat: capai diversifikasi dalam kategori aset, lokasi geografis, dan metode penyimpanan.
Bersiaplah sebelum badai, bertindaklah tepat waktu: Jangan berharap pada keberuntungan, ketika sebagian besar orang ingin melarikan diri, biasanya sudah terlambat.
Di era yang tidak pasti, menjaga kewaspadaan dan fleksibilitas adalah kunci untuk melindungi kekayaan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenomicsTinfoilHat
· 13jam yang lalu
Risiko diversifikasi geografis adalah raja
Lihat AsliBalas0
MondayYoloFridayCry
· 20jam yang lalu
Sejarah selalu berulang kembali
Lihat AsliBalas0
SchroedingerMiner
· 08-07 06:36
Diversifikasi investasi adalah yang paling aman
Lihat AsliBalas0
ruggedNotShrugged
· 08-07 06:27
Penyebaran susunan sangat penting
Lihat AsliBalas0
NftRegretMachine
· 08-07 06:27
Kemana pun melarikan diri, tetap rugi.
Lihat AsliBalas0
ProofOfNothing
· 08-07 06:21
Orang yang berakal pasti mengerti cara melindungi diri.
Panduan Perlindungan Kekayaan di Masa Perang: Pentingnya Diversifikasi Investasi dan Penilaian Mandiri
Panduan Perang untuk Melindungi Kekayaan
Dalam periode yang penuh gejolak, pentingnya melindungi kekayaan tidak perlu diragukan lagi. Berikut adalah beberapa strategi kunci yang disimpulkan dari pengalaman sejarah:
Lokasi geografis sangat penting
Memilih lokasi geografis yang tepat bisa menjadi keputusan yang menentukan hidup dan mati. Selama Perang Dunia II, satu keluarga Yahudi melarikan diri ke Prancis dan Portugal, dengan hasil yang sangat berbeda. Pada tahun 1943, beberapa anggota Nazi mulai mengalihkan dana ke Amerika Selatan, bukan ke benua Eurasia atau Amerika Serikat, yang pada saat itu adalah langkah yang bijak. Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, banyak penduduk bangkrut dalam semalam karena semua aset mereka berada di dalam negeri.
Tetap waspada, buat penilaian sendiri
Bahkan di bawah pengendalian informasi, kita harus berusaha untuk memahami kebenaran. Pada tahun 1942, Nomura Securities meramalkan bahwa Jepang mungkin akan kalah dalam perang dengan mengamati kekurangan makanan dan perilaku para perwira. Mereka mulai secara bertahap menjual saham dan beralih ke investasi properti, mempersiapkan untuk rekonstruksi pasca perang. Keputusan ini meletakkan dasar bagi perkembangan perusahaan di masa depan.
Sebagai perbandingan, banyak keluarga Yahudi Jerman pada tahun 1930-an terlalu percaya pada negara, dan kehilangan kesempatan untuk pergi tepat waktu. Ketika mereka menyadari keseriusan masalah, sudah terlambat. Ini mengingatkan kita bahwa ketika kita merasa "sekarang belum saatnya untuk pergi", mungkin itu justru adalah jendela kesempatan terakhir.
Hindari Bertaruh pada Aset Tunggal
Bahkan politisi seperti Churchill pernah mengalami kerugian besar akibat investasi berlebihan di pasar saham Amerika. Orang-orang Yahudi kaya di Jerman mengalami kerugian besar karena sebagian besar aset mereka berada di dalam negeri. Siklus hidup perusahaan modern semakin pendek, yang semakin menyoroti pentingnya investasi yang terdiversifikasi.
Waspadai "Risiko Penanganan"
Dalam perubahan besar, dokumen hak milik yang ada mungkin tidak berlaku. Simpanan bank, logam mulia, properti, dan sebagainya sebenarnya adalah bentuk "custodian". Selama Perang Dunia II, perkebunan bangsawan Polandia disita; dalam beberapa tahun terakhir, aset miliarder Rusia dibekukan di negara-negara Barat. Setelah serangan Pearl Harbor pada tahun 1941, Amerika Serikat juga membekukan aset Jepang di AS. Pada tahun 1945, pemerintah Yugoslavia mencabut kewarganegaraan dan hak milik orang Jerman yang berada di dalam negeri.
Strategi Penyimpanan Emas
Selama Perang Dunia II, emas yang disimpan di brankas bank Prancis disita oleh tentara Jerman, sedangkan emas yang dikubur secara rahasia dapat disimpan. Beberapa keluarga mengonversi sebagian kekayaan mereka menjadi koin daripada batangan emas, karena koin lebih mudah digunakan dalam situasi kekacauan. Namun, perdagangan emas di daerah yang diduduki masih menghadapi banyak risiko, seperti penipuan atau ditemukan oleh pihak berwenang. Secara keseluruhan, jangan menyimpan emas dan perhiasan di brankas bank dalam negeri.
Kesimpulan
Sejarah mengajarkan kita bahwa gejolak adalah norma, sementara perdamaian dan kemakmuran adalah pengecualian. Dalam 3500 tahun terakhir, periode damai di seluruh dunia kurang dari 300 tahun. Oleh karena itu, kami menyarankan:
Di era yang tidak pasti, menjaga kewaspadaan dan fleksibilitas adalah kunci untuk melindungi kekayaan.