Ekonomi Eropa dan Amerika mungkin akan segera menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kembalinya Donald Trump sebagai presiden, perubahan yang nyata menuju perlindungan dalam kebijakan Amerika nampaknya akan terjadi, yang dapat berdampak serius pada hubungan perdagangan lintas Atlantik.
Isabel Schnabel, seorang anggota terkemuka dari Dewan Pimpinan Bank Sentral Eropa (ECB), baru-baru ini menyatakan kekhawatiran seriusnya tentang hubungan ekonomi di masa depan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Rencananya akan meningkatkan hambatan perdagangan
Menurut Schnabel, itu adalah
“sangat mungkin”
bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa akan terlibat dalam perang dagang. Pemerintahan Trump memiliki rencana untuk menerapkan tarif impor yang tinggi, yang telah menimbulkan banyak kekhawatiran.
Tindakan seperti itu dapat berdampak terutama pada Jerman, negara dengan surplus perdagangan terbesar di Wilayah Mata Uang Bersama Eropa dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Rencana kenaikan tarif bea masuk yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah AS dapat berdampak luas, mulai dari meningkatnya harga barang impor hingga mengancam daya beli rumah tangga di Eropa.
Perang perdagangan tidak hanya meningkatkan biaya impor tetapi juga memperlambat pertumbuhan ekonomi, membatasi investasi, dan mengurangi konsumsi.
Faktor-faktor ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi Eropa, yang sudah dalam situasi ekonomi yang tegang. Hambatan perdagangan yang akan terjadi tidak hanya menyebabkan ketegangan dalam hubungan ekonomi tetapi juga dapat menimbulkan dampak politik jangka panjang dengan mempertanyakan aliansi strategis di dalam dan di luar Eropa.
Schnabel menekankan bahwa UE perlu meninjau kebijakan ekonomi mereka dan mengambil langkah-langkah yang dapat melawan kebijakan Amerika Serikat.
Bank Sentral Eropa mempertahankan target inflasi 2%, meskipun tantangan yang ditimbulkan oleh kecenderungan proteksionisme AS. ECB telah menurunkan suku bunga untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi guna meminimalkan goncangan ekonomi.
Pada saat penting ini, otonomi strategis Eropa memiliki kepentingan yang sangat tinggi. Uni Eropa mungkin harus mempertimbangkan kembali ketergantungannya pada mitra ekonomi eksternal dan meningkatkan kemampuan pemulihan ekonomi dan politiknya sendiri.
Keputusan yang akan diambil dalam beberapa bulan mendatang tidak hanya akan membentuk lanskap ekonomi Eropa tetapi juga hubungan ekonomi global dan prinsip kerja sama internasional yang telah memperkuat hubungan lintas Atlantik selama puluhan tahun.
Lakukan riset sendiri! #Write2Earn #Write&Earn $BTC
{spot}(BTCUSDT)
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Perang Dagang: AS Dan UE Di Ambang Konfrontasi Ekonomi
Ekonomi Eropa dan Amerika mungkin akan segera menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kembalinya Donald Trump sebagai presiden, perubahan yang nyata menuju perlindungan dalam kebijakan Amerika nampaknya akan terjadi, yang dapat berdampak serius pada hubungan perdagangan lintas Atlantik. Isabel Schnabel, seorang anggota terkemuka dari Dewan Pimpinan Bank Sentral Eropa (ECB), baru-baru ini menyatakan kekhawatiran seriusnya tentang hubungan ekonomi di masa depan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Rencananya akan meningkatkan hambatan perdagangan Menurut Schnabel, itu adalah “sangat mungkin” bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa akan terlibat dalam perang dagang. Pemerintahan Trump memiliki rencana untuk menerapkan tarif impor yang tinggi, yang telah menimbulkan banyak kekhawatiran. Tindakan seperti itu dapat berdampak terutama pada Jerman, negara dengan surplus perdagangan terbesar di Wilayah Mata Uang Bersama Eropa dibandingkan dengan Amerika Serikat. Rencana kenaikan tarif bea masuk yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah AS dapat berdampak luas, mulai dari meningkatnya harga barang impor hingga mengancam daya beli rumah tangga di Eropa. Perang perdagangan tidak hanya meningkatkan biaya impor tetapi juga memperlambat pertumbuhan ekonomi, membatasi investasi, dan mengurangi konsumsi. Faktor-faktor ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi Eropa, yang sudah dalam situasi ekonomi yang tegang. Hambatan perdagangan yang akan terjadi tidak hanya menyebabkan ketegangan dalam hubungan ekonomi tetapi juga dapat menimbulkan dampak politik jangka panjang dengan mempertanyakan aliansi strategis di dalam dan di luar Eropa. Schnabel menekankan bahwa UE perlu meninjau kebijakan ekonomi mereka dan mengambil langkah-langkah yang dapat melawan kebijakan Amerika Serikat. Bank Sentral Eropa mempertahankan target inflasi 2%, meskipun tantangan yang ditimbulkan oleh kecenderungan proteksionisme AS. ECB telah menurunkan suku bunga untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi guna meminimalkan goncangan ekonomi. Pada saat penting ini, otonomi strategis Eropa memiliki kepentingan yang sangat tinggi. Uni Eropa mungkin harus mempertimbangkan kembali ketergantungannya pada mitra ekonomi eksternal dan meningkatkan kemampuan pemulihan ekonomi dan politiknya sendiri. Keputusan yang akan diambil dalam beberapa bulan mendatang tidak hanya akan membentuk lanskap ekonomi Eropa tetapi juga hubungan ekonomi global dan prinsip kerja sama internasional yang telah memperkuat hubungan lintas Atlantik selama puluhan tahun. Lakukan riset sendiri! #Write2Earn #Write&Earn $BTC {spot}(BTCUSDT)