Kereta emas melintasi langit, Matahari terbit saat bayangan mati. Embun pagi di bumi yang terbangun, Napas fajar, sebuah kelahiran yang tenang.
Hangat lembut di wajah, Mengangkat hati dengan anggun yang bercahaya. Berbisik kepada bunga dan pohon, "Bangkit dan menari, berilah kebebasan, jadilah liar."
Garang di siang hari, sebuah mahkota yang menyala, Raja perkasa dalam gaun terbakar. Panen tumbuh di bawah tatapanmu, Hidup terungkap dalam kabut musim panas.
Namun saat senja mulai tiba, Lembut membengkokkan kekuatan berapi-api Anda. Jeruk keprok dan amber berciuman, Cahaya siang memudar menjadi kebahagiaan senja.
Oh, Sol, abadi, cerah dan berani, Penjaga cerita yang diceritakan— Dari fajar hingga senja, kau menerangi jalan kami, Mendapatkan berkah setiap hari.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Pelukan Sol
Kereta emas melintasi langit,
Matahari terbit saat bayangan mati.
Embun pagi di bumi yang terbangun,
Napas fajar, sebuah kelahiran yang tenang.
Hangat lembut di wajah,
Mengangkat hati dengan anggun yang bercahaya.
Berbisik kepada bunga dan pohon,
"Bangkit dan menari, berilah kebebasan, jadilah liar."
Garang di siang hari, sebuah mahkota yang menyala,
Raja perkasa dalam gaun terbakar.
Panen tumbuh di bawah tatapanmu,
Hidup terungkap dalam kabut musim panas.
Namun saat senja mulai tiba,
Lembut membengkokkan kekuatan berapi-api Anda.
Jeruk keprok dan amber berciuman,
Cahaya siang memudar menjadi kebahagiaan senja.
Oh, Sol, abadi, cerah dan berani,
Penjaga cerita yang diceritakan—
Dari fajar hingga senja, kau menerangi jalan kami,
Mendapatkan berkah setiap hari.